Tika langit alam lenyapkan sinar
Tika bayu lembut dingin menghembus
Tika dedaunan rimbun mula membasah
Sesusuk tubuh masih diam berteleku...
Dingin malam kian menusuk
Desiran angin sesekali berbisik
Kerlipan mata kian perlahan
Jiwa itu masih hanyut dibuai resah
3 comments:
Jauh merenung bulan dan bintang
Hati tertanya sendiri
Apakah dia masih mengingati
Atau diri ini telah dilupai
Sekian lama mendiamkan diri
Tanpa Khabar berita dikirimkan
Apakah punca terjadinya sebegini
Jawapan yang x dapat aku berikan
Dingin malam mencengkam
Mengigit hingga ke tulang rasanya
Resah ku kian berpanjangan
Menghambat diri nan lara
Apa ku buat semua x kena
Serasa dunia ku gelap gelita
Rindu terbeban menghimpit Rasa
Resah aku menanti khabar mu
Nun Jauh di sana....
Larilah dari rindu itu
Ia tidak akan membawamu kemana-mana
Lepaskan segala resah terbeban
Ia tidak memberimu apa-apa
Sampai bila-bila tetap begitu
Aku bukan siapa-siapa
Sekadar hanya angin lalu
Yang sesekali datang menghembus
Untuk apa terus berharap
Rentak kita tidak senada
Akan pincanglah irama dan lagu
Ku cuba buang jauh
Ku cuba lari jauh
Namun resah itu tetap menghambat diri
Resah itu tetap menghimpit rasa
Ingin melupa
namun bayangan beraja di minda
Ingin melupa
namun kenangan kerap datang menerpa
1001 kali jauh ku campak
1001 kali jua ia kembali
Usah di peduli apa ku rasa
Usah di peduli diri yang merana
diri mu tetap bertahta
Namun cukup lah sekadar teman biasa
Post a Comment