Di Saat Sedih dan Senangku

pertama kali bersua
kau biasa saja
tiada apa yang istimewa
sekadar menemaniku
di saat sedih dan senangku

ketika kau sering datang
menemaniku setiap waktu
di saat sedih dan senangku
aku jadi terbiasa dengan kehadiranmu

ketika kau tiada di sisiku
menemaniku di saat sedih dan senangku
aku jadi rindu akan kehadiranmu

ketika aku mula merindumu
ketika aku perlukan dirimu
menemaniku saat sedih dan senangku
aku sedar aku telah jatuh cinta padamu

ketika aku melamarmu
menjadi suri hidupku
menemaniku saat sedih dan senangku
kau hanya senyum tertunduk membisu

aku bersyukur pada Ilahi
mengurniakan dirimu padaku
untuk menemaniku setiap waktu
di saat sedih dan senangku

aku berjanji padamu
akan setia bersama
di saat sedih dan senang kita
kekal setia bersama....

6 comments:

Unknown said...

Berdepan dengan pelbagai rintangan
Mampu membuat aku matang
Namun di dalam mengenal erti kematangan
Terlebih dahulu aku jatuh tersungkur menyembah bumi

Bangkit ku dengan penuh kelukaan
Menyelimuti seluruh tubuh
Kau tiba-tiba hadir menghulur tangan
Ingin membantu kata mu
Sedang aku dalam keterpakuan melihatmu
AKu keliru
Aku rasa sedikit terganggu

Apakah perlu tangan yang kau hulur ku sambut mesra
Atau membiarkan sahaja
Lalu bangun ku sendiri
meneruskan perjuangan yang belum selesai
Perjuangan yang entah bilakan berakhir
Apakah perlu kau hadir bersama ku
Merasai setiap derita dan bahagia perjalanan hidup ku ini

Melihat kesungguhan mu
Melihatkan keihkhlasan yang kau tunjukkan
Aku mengalah
Tangan yang sekian lama kau hulur
Kini ku sambut
Ku menilai dalam setiap perbuatan
Ku menghitung jumlah keikhlasan

BUkan ku menolak
BUkan ku berpra sangka
Biarpun huluran persahabatan yang kau hulurkan
Namun sejarah semalam
Memberi impak yang mendalam
Dalam aku memilih lalu menilai seorang insan bergelar kawan
Apatah lagi sahabat
Tak ingin ku menjerat diri sendiri tuk kesekian kali

Dalam Kepayahan ku membina semangat yang hilang
Dalam Kesukaran ku baluti luka maruah yang tercalar
Kau ada di sisi sentiasa
Mmeberi perangsang
Membakar semangat tuk ku terus kan perjuangan
Tuk ku membunuh musuh yang jalang
Yang membuat hidup aku walang

Kau kini sumber inspirasi
Kau kini mewarnai dunia ku
Kau kini bersama-sama ku
Waktu susahku
Waktu senang ku
Aku senang dengan kehadiran mu teman
Terima kasih ku ucapkan.......

zam said...

usah ragu
usah keliru
usah berprasangka

ikhlas tangan ku hulur
untuk meringankan segala bebanmu
ingin meleraikan kekusutan fikiranmu

tiada apa aku mahu
tiada apa aku perlu
asal bahagia menjadi milikmu

segala susah
segala senang
kita kongsi sama-sama
agar tiada lagi duka...

Unknown said...

Setiap kali sendirian
Aku pasti tersenyum riang
Mengingatkan semua episod kenangan
Yang pernah kita cipta bersama
Riang nya aku
Riang nya kamu
Kita bedua bahagia

Antara kita terjalinnya satu ikatan suci
Ikatan yang di namakan sahabat sejati
KAu ada aku
Dan aku ada kamu
Kita saling memerlu

Aku menjadi cermin mu
Kau menjadi cermin ku
Melihat kamu bagai ku melihat diri ku
Begitu juga dengan kamu
Terjalinnya ikatan suci ni
Membuka lembaran baru dalam hidup
terutama kamu

Di saat kau mencari arah
Aku datang bawa cahaya
Di saat kau hilang arah
Aku datang membawa peta
bersama ku bimbing kamu
Mencari arah yang hilang
Yang x pernah kamu jumpa

Namun di saat bahagia
Di saat kita mulai selesa
Rasa serasi bersama
Bagai ada badai datang memukul kuat
Kau dan aku terhumban jauh
Terlalu jauh

Kita kin bagai orang asing
Bagai x pernah mengenali
Tiada yang mampu ku buat
hanya airmata sentiasa mengalir lesu
mengenangkan sahabat yang hilang

kini
di saat sedih ku
di saat senang aku
aku hanya ada aku
bukan seperti dulu
aku ada kamu....

zam said...

aku masih di sini
masih seperti dulu
bisa menemanimu
di saat sedih dan senangmu

aku kini mencari
diri kita yang dahulu
saling perlu
di saat sedih dan senang kita

kenapa kita masih tersasar
dalam mencari haluan hidup
ku tak mahu kita begini
bersendiri di saat sedih dan senang

aku mahu bersamamu
lupakan segala sengketa
leraikan segala kekusutan
biarlah kita terus bersama
disaat sedih dan senang kita...

Unknown said...

lidah manusia bagai pedang berbisa
lebih tajam dari mata pedang
kerna lidah manusia yang pandai berkata itu jua
membuat kita jauh terasing
hidup bawa haluan sendiri
hidup bagai kita mengenali
kerna lidah manusia
kita kini jauh terpisah

di saat ini
di ketika ini
tatkala kenangan lalu terimbas walau seketika
aku bisa mengalirkan air mata
terlalu rindukan saat dulu
saat kita berkongsi semua cerita
tiada rahsia antara kita

kau sumber inspirasi ku
kau pembakat semangat ku
tapi kini
aku sendiri
membakar semangat yang seakan mati
memaksa memberi inspirasi pada diri sendiri

walau kau lihat aku ceria
walau kau lihat aku tersenyum gembira
ketahui lah oleh mu
hati ku luluh parah
hati ku hancur berkecai
kau sendiri pernah nyatakan
hati ku bagai kristal
mudah pecah
mudah berkecai
dan kini
segalanya menjadi bukti

Unknown said...

panas mentari semalam
cerah langit menceriakan smlam
rupanya hanya sementara
rupanya petanda bahwa aku kan rasa derita

satu persatu dugaan datang bertaut
satu persatu ujian menjemput
menghimpit aku dalam kotak hidup nan sempit
hilang segala ceria
hilang segala bahagia
meragut segalanya
yang tinggal hanya lah derita dan sengsara

di ketika semangat ku semakin pulih
kesabaran ku teruji tuk kesekian kalinya
di ketika aku baru mengecapi gembira
kesabaran ku di pukul badai ganas semula
kuatkah aku tuk menempuhi semua ini berkali-kali
kuatkah aku tuk menempa keperitan ini tuk sekian kali
kuatkah aku

di mana teman?
di mana sahabat?
di mana di kau diketika sedih ku
di mana di kau diketika susah ku
di mana di kau diketika derita ku